Semua Berita

Sambangi Delta Djakarta, Bea Cukai Bekasi Gencarkan Optimalisasi Penerimaan Cukai

Bekasi, 09/07/2025 – Masih dalam rangka optimalisasi penerimaan di sektor Cukai, kali ini Bea Cukai Bekasi menyambangi PT Delta Djakarta Indonesia Tbk pada Selasa, 8 Juli 2025, setelah selang sehari sebelumnya kunjungan juga dilakukan ke PT Bali Hai Brewery. Kunjungan dipimpin langsung oleh Winarko Dian Subagyo selaku Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi. Didampingi oleh timnya, Winarko turun langsung untuk mengetahui perkembangan maupun kendala yang dialami oleh pengguna jasa.

“Kami hadir untuk memberikan dukungan penuh atas tantangan maupun kendala yang dihadapi. Kami juga berharap kondisi yang ada tidak mematahkan optimisme yang sudah ada. Perencanaan lebih lanjut serta monitoring dan evaluasi atas proses penjualan yang telah berjalan dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja penjualan” ujar Winarko.

Ronny Titiheruw, Direktur Penjualan PT Delta Djakarta Indonesia Tbk. menyampaikan bahwa tren konsumen kini telah mengalami pergeseran.

“Dahulu konsumen banyak yang meminati bir sebagai pendamping aktivitas, turis mancanegara tertarik mencoba bir lokal sebagai experience dalam perjalanan wisatanya. Namun kini banyak konsumen lebih memilih kadar minuman yang lebih tinggi agar lebih cepat memperoleh efeknya, bir yang ringan namun pahit mulai tergeser dengan soju yang lebih manis juga karena industru K-Pop yang makin besar” ujar Ronny.

“Ke depan kami mengharapkan ada harmonisasi kebijakan antar instansi pemerintah yang juga berpihak kepada pengusaha dalam wujud adanya kepastian dan kemudahan berusaha sehingga para investor mendapatkan keyakinan untuk mengembangkan usahanya di Indonesia,” pungkas Ronny.

Delta Djakarta berkontribusi besar dalam pencapaian target penerimaan Cukai pada Bea Cukai Bekasi. Perubahan target Cukai sebesar Rp 895,13 miliar meningkat dari sebelumnya Rp 758,66 miliar memberikan tantangan bagi Bea Cukai Bekasi. Peranan dan keterlibatan sektor swasta menjadi penting bagi daya dorong pemenuhan target tersebut. Keberadaan PT. Delta Djakarta Indonesia Tbk. yang telah berdiri sejak 1931 kini juga merupakan BUMD penyumbang ke -2 terbesar Provinsi DKI Jakarta kian terasa vital. (*)

Fasilitas Kawasan Berikat Di Bea Cukai Bekasi Berhasil Mendorong Ketahanan Alat Kesehatan di Indonesia

Bekasi (20/06)  Pemerataan akses kesehatan membutuhkan transformasi di berbagai lini, salah satunya inovasi. Berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Bea Cukai Bekasi menyaksikan peluncuran inovasi terbaru dari kolaborasi PT PHC Indonesia dan Dräger Indonesia, Savina 300 ID yaitu ventilator buatan Indonesia pada Kamis 19 Juni 2025.

Chairman and Shareholder of Gobel Group – Dr. (H.C.) H. Rachmat Gobel menyampaikan, “Kemandirian industri kesehatan adalah fondasi penting bagi ketahanan nasional, namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana hasil dari kemandirian ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat. Melalui kolaborasi strategis antara PHC Indonesia dan Dräger Indonesia, kami memproduksi ventilator Savina 300 ID yang tidak hanya memenuhi standar teknologi Jerman, tetapi juga membuka akses yang lebih merata terhadap layanan kesehatan berkualitas.”

Yanti Sarmuhidayanti, Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi menyampaikan, “Bea Cukai tidak hanya berperan dalam pengawasan dan pemungutan fiskal, tetapi juga sebagai fasilitator perdagangan dan industri. Kami bangga dapat mendukung proses produksi ventilator Savina 300 ID melalui pemberian fasilitas kepabeanan berupa Kawasan Berikat. Inovasi ini menunjukkan bagaimana sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dapat mendorong kemandirian industri kesehatan nasional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.”

PT PHC Indonesia merupakan salah satu penerima fasilitas kepabeanan berupa Kawasan Berikat di lingkungan Bea Cukai Bekasi. Pemberian fasilitas Kawasan Berikat kepada PT PHC Indonesia merupakan bentuk dukungan konkret dari Bea Cukai dalam mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, khususnya sektor strategis seperti alat kesehatan. Fasilitas tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi biaya dan daya saing produk dalam negeri, tetapi juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat kemandirian industri kesehatan nasional serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Savina 300 ID adalah ventilator berbasis turbin yang menggunakan teknologi dari Jerman yang dapat memberikan terapi invasif dan non-invasif dalam satu perangkat, bisa digunakan di ruangan ICU, HCU, PICU dan atau bahkan bisa dipindah-pindahkan dengan mudah, cocok digunakan di RS yang belum memiliki instalasi sentral gas udara tekan dan memiliki beragam fitur dan aplikasi seperti: digunakan untuk pasien dengan berat mulai dari 5kg, memiliki baterai internal dan eksternal, memiliki indikator untuk pengukuran CO2, pilihan bahasa Indonesia untuk memudahkan pengoperasian, layar sentuh yang berwarna dengan interface sesuai standard Dräger secara global sehingga mudah dipelajari dan digunakan oleh tenaga kesehatan.(*)

Perdana: Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi Sapa Pegawai lewat Program  Penguatan   Budaya Integritas

Bekasi (01/07)  Di pekan pertama menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi,  Winarko Dian Subagyo menyapa para pegawai dan PPNPN di lingkungan Kantor Bea Cukai Bekasi pada Selasa 01 Juli 2025.  Lewat Program Penguatan Budaya Integritas, Winarko mencoba mengenali pegawai  (knowing your employee) sekaligus menyampaikan sejumlah hal penting dalam sesi diskusi berdurasi  1.5 jam di Aula Bea Cukai Bekasi.

Program tersebut merupakan bagian dari recovery program WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) Kantor Bea Cukai Bekasi yang ditargetkan mengikuti kembali pembangunan WBBM pada tahun 2026.

Dalam pemaparannya Winarko menyampaikan lima materi utama terdiri dari: Hasil SPI (Survei Penilaian Integritas) Kemenkeu tahun 2024, kerangka kerja integritas, pengendalian gratifikasi, benturan kepentingan dan whistle blowing system serta perlindungan pelapor.  Selain itu melengkapi pemaparannya, Winarko juga menambahkan tiga materi berupa bijak bermedsos dan netralitas PNS, kode etik dan kode perilaku kemudian sebagai penutup materi laporan harta kekayaan.

“Saya mengajak kita semua untuk bekerja bersama-sama untuk mendorong penguatan integritas  dan anti korupsi, hal ini menjadi penting agar kita bisa  menyelesaikan tugas dengan optimal untuk menunaikan visi dan misi DJBC,” ujar Winarko.

Pada kesempatan tersebut Winarko juga mendorong peran serta pejabat pengawas untuk berperan aktif sebagai lini pertama dalam program pencegahan korupsi dan anti gratifikasi dengan melakukan berbagai upaya pencegahan, deteksi dan respons yang cepat dan monitoring evaluasi kepada bawahan dan lingkungan sekitar.

Winarko juga mengamanatkan agar kualitas pelayanan dapat terus ditingkatkan sehingga kepuasan pengguna jasa dapat melebihi ekspektasi dan harapan.  Ketika survey dilaksanakan para pengguna jasa dapat merasakan dan memberi respons  yang positif.

Menjadi pedoman dan acuan bagi setiap pegawai dan pimpinan untuk bertindak berdasarkan kerangka kerja integritas yang menekankan pentingnya  merencanakan, melaksanakan, mengkomunikasikan, memantau, mengevaluasi, melakukan perbaikan berkelanjutan program penguatan integritas di lingkungan Bea Cukai Bekasi. (*)

LPEI dan Bea Cukai Bekasi Berkolaborasi Membangun Branding UMKM Bekasi

Bekasi  (26/06) Melalui program CPNE (Coaching Program for New Exporter MSME Company) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kembali menyelenggarakan program pelatihan dan peningkatan kemampuan literasi penggiat UMKM.  Menggandeng Bea Cukai Bekasi kali ini acara dilaksanakan  secara darling pada  25 Juni 2025.  Menghadirkan praktisi di bidang pengembangan produk UMKM. Dita  Yuningtrias  seorang bussiness owner sekaligus expertis di berbagai bidang antara lain marketing strategies,  marketing analyst dan   product development.

Mengusung tema “Branding  and Marketing Purposive”  program lanjutan ini merupakan kegiatan kedua yang diselenggarakan LPEI dan Bea Cukai Bekasi.  Sebelumnya di awal tahun  2025,  Bea Cukai Bekasi bersama LPEI berhasil  menyelenggarakan Coaching Program  for New Exporter (CPNE). Program  kolaboratif ini berhasil mengundang 33 UMKM di Kota dan Kabupaten Bekasi.

“Program berkelanjutan ini ditujukan untuk para pelaku UMKM yang mempunyai keinginan kuat untuk terus tumbuh  mengembangkan usahanya. Program ditujukan untuk  UMKM yang berpotensi ekspor,  UMKM siap ekspor dan UMKM yang telah ekspor baik secara mandiri maupun melaui pihak ketiga. Di selenggarakan secara bertahap melaui program export training dan export mentoring”, ujar Iriandru Pradipta, perwakilan LPEI.

Undani, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bekasi menyampaikan bahwa di tingkat Kementerian Keuangan, Bea dan Cukai bersama unit lainnya di Kemenkeu berkolaborasi mendorong peningkatan kinerja para pelaku UMKM melalui program globalisasi dan digitalisasi.

“Program kolaboratif antara Bea Cukai dan LPEI diharapkan dapat berdampak secara nyata pada peningkatan kinerja UMKM dan IKM di Indonesia, dalam bentuk peningkatan kompetensi dan pengetahuan  pelaku UMKM dan IKM serta pada akhirnya dapat membantu membuka akses pasar,” pungkas Undani. (*)

Sinergi Kemanusiaan: Bea Cukai Bekasi dan PMI Selenggarakan Donor Darah

Bekasi, 26/06/2025 – Bertempat di Ruang Klinik KPPBC TMP A Bekasi, Bea Cukai Bekasi bekerja sama dengan PMI Kabupaten Bekasi menyelenggarakan kegiatan donor darah dan bakti sosial. Kegiatan berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025 pukul 08.00 s.d. 11.30 WIB.

“Kami berupaya membangun sinergi kemanusiaan bersama PMI Kabupaten Bekasi untuk mencukupi kebutuhan darah. Kami berharap, langkah kecil kami mampu berdampak baik serta memberikan inspirasi bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal-hal kecil" ujar Yanti Sarmuhidayanti selaku Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi.

Pegawai Bea Cukai Bekasi amat antusias untuk berpartisipasi. Sebanyak 35 orang mendonorkan darahnya setelah lolos uji kesehatan. 5 petugas kesehatan melayani para pegawai dengan penuh dedikasi. Sebelum melakukan donor darah, para peserta diharuskan mengisi formulir berisi biodata dan riwayat kesehatan. Selanjutnya, para petugas akan mengecek kelayakan peserta apakah memenuhi persyaratan yang ada.

Beberapa persyaratan yang harus dipeuhi seperti tidak makan 3 jam sebelum donor, tidak minum obat dalam 3 hari, serta tidak sedang menderita penyakit seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit darah, pembekuan darah, epilepsy, kanker, HIV/AIDS atau penyakit kulit

Donor darah yang sering kali dilakkan secara kolektif mampu memperkuat rasa kebersamaan dan semangat persatuan. Disamping itu, donor darah juga merupakan wujud nyata kepedulian terhadap sesama. “Give blood save life” (*)

Bea Cukai Bekasi dan Batalyon Infanteri Mekanis 202 Tajimalela Bersinergi Perkuat Pengawasan di Bekasi

Bekasi (17/06) Untuk meningkatkan sinergi dan memperkuat kolaborasi, Bea Cukai Bekasi sambangi Markas V Batalyon Infanteri Mekanis 202 Tajimalela di Narogong Bekasi pada Selasa 17 Juni 2025. Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi dan jajaran diterima langsung oleh Danyonif 202 Tajimalela,  Letkol Inf  Dhavid Nur Hadiansyah S.Sos, MAP dan jajaran.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan setelah tim  Batalyon Infanteri Mekanis 202 Tajimalela  mengunjungi Kantor Bea Cukai Bekasi pada pekan sebelumnya. Kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan sinergi melalui berbagai program khususnya di bidang pengawasan Kepabeanan dan Cukai di Kota dan Kab Bekasi.

Cakupan wilayah yang luas di kota dan kab Bekasi,  kepadatan penduduk serta laju ekonomi yang tinggi merupakan tantangan sendiri yang harus dihadapi oleh Bea dan Cukai terutama di bidang pengawasan. Untuk memastikan kepatuhan dan terpenuhinya peraturan di bidang kepabeanan dan cukai diperlukan dukungan dan sinergi dari aparat penegak hukum lainnya, termasuk Batalyon Infanteri Mekanis 202 Tajimalela.

Yanti mengharapkan agar kerja sama yang selama ini telah terjalin dapat ditingkatkan.  Sebagai pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama (PKS)  antara Ditjen Bea dan Cukai dengan Tentara Nasional Indonesia, berbagai program mulai dari pencegahan, penindakan hingga peningkatan kompetensi pegawai telah dilaksanakan  oleh unit vertikal Bea dan Cukai, termasuk di dalamnya Bea Cukai Bekasi.

Dhavid NH menyambut baik prakarsa yang disampaikan dan menyepakati agar ke depannya, program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat menunjang pelaksanaan tugas dari masing-masing unit dan kesatuan. Batalyon Infanteri Mekanis 202 Tajimalela selama ini telah mendukung upaya Bea dan Cukai Bekasi di antaranya melaui program peningkatan kompetensi menembak untuk pegawai Bea dan Cukai Bekasi.

Sarana dan prasarana yang dimilik oleh Yonif 202 Tajimalela sangat menunjang dalam proses pelatihan. Dengan didukung oleh tenaga pelatih yang kompeten dan professional program tersebut akan menjadi agenda rutin yang terus dilaksanakan. (*)

Efisiensikan Rantai Pasokan,  Bea Cukai Bekasi Dorong  Peningkatan  Peran Logistik   Gudang Berikat

Bekasi (16/06) Keberadaan 55  Gudang Berikat di Bea Cukai Bekasi menopang kebutuhan bahan baku dan logistik di daerah Kota dan Kabupaten Bekasi.  Untuk memperkuat peran Gudang Berikat sebagai rantai pasok dan hub logistik Indonesia,  Bea Cukai Bekasi mengunjungi  Gudang  Berikat IK Inabata Indonesia di Cikarang Barat Bekasi pada Kamis 12 Juni 2025.

 Akira, Direktur  IK Inabata Indonesia dan tim menyambut kedatangan tim CVC (Customs Visit Customers) yang langsung dipimpin Yanti Sarmuhidayanti, Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi.

Akira menjelaskan peranan perusahaannya sebagai Gudang Berikat pendukung kegiatan industri.  Gudang Berikat  yang dipimpinnya difungsikan  untuk menimbun dan menyediakan barang impor untuk didistribusikan kepada  perusahaan industri di tempat lain dalam Daerah Pabean dan kawasan berikat, KEK, Kawasan Bebas dan  kawasan ekonomi lainnya terutama di Kawasan industri di Kota dan Kab Bekasi;

“Dengan hampir 300 perusahaan yang kami layani dan meliputi hingga 399 items barang yang berbeda, kami terus berupaya memenuhi janji kami untuk terus berkembang melayani klien, dan masyarakat melalui operasi global  dan memenuhi kebutuhan yang terus berubah, ungkap Akira.

Pada kesempatan kunjungan, Yanti  mengharapkan agar perusahaan dapat terus tumbuh dan menjadi pendukung kelancaran hub logistik di Bekasi. 

“Berdasarkan manajemen risiko terhadap Gudang Berikat, pemerintah telah memberikan fasilitas di bidang Kepabeanan dan Cukai berupa kemudahan antara lain: pelayanan perizinan dan pelayanan kegiatan operasional, hal ini harus dimbangi juga dengan kepatuhan terhadap peraturan dan  pendayagunaan  IT inventori”, ujar Yanti.

Berkapasitas 2.500 ton dan  dengan luasan area lebih dari  3 ribu meter persegi. Perusahaan tersebut terus tumbuh   dengan  berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer) dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah. Kedua aspek ini penting demi menjaga kelancaran bisnis dan reputasi perusahaan. (*)

Tidak  Perlu Panik, Bersama Bea Cukai Bekasi  Kinerja Pabrik Elektronik di Bekasi Naik

Bekasi (16/06)  Di tengah maraknya berita tentang PHK,  kinerja pabrik elektronik di bekasi naik. Hal tersebut didapati ketika  Bea Cukai Bekasi berkunjung ke  pabrik di Kab Bekasi pada Kamis 12 Juni 2025.  Berlokasi di EJIP Industrial Park Sukaresmi Cikarang PT Hirose Electiric Indonesia menunjukan kinerja yang menggembirakan dengan memproduksi 8 juta pieces per bulan. Hampir 1000 item barang elektronik di produksi oleh pabrik yang menggunakan fasilitas Kawasan Berikat  tersebut.  PCB, Connector, SD card hingga PLC Robot Controller yang diproduksi digunakan untuk produk jadi berupa e bike, printer, personal computer hingga car navigation system.

Melaui program Customs Visits Customers (CVC) Bea Cukai Bekasi secara rutin dan terprogram mengunjungi lokasi pabrik untuk mengenal proses bisnis pabrik dan sekaligus upaya untuk mengidentifikasikan jika ditemukan hambatan pada proses customs clearance.

Yanti Sarmuhidayanti, Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi yang langsung memimpin tim menyampaikan bahwa pemberian izin fasilitas Tempat Penimbunan Berikat berupa Kawasan Berikat dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi peningkatan kesejahteraan kaum urban, tetapi lebih jauh lagi bisa mendorong laju perekonomian melalui penerimaan  Bea Masuk, Pajak dalam rangka impor, pajak daerah dan pendapatan lainnya hingga indirect economy impact.

Yusuf Iskandar  Direktur  PT Hirose Electiric Indonesia menyambut baik kedatangan tim dan menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan.

“Selain kemudahan fiskal yang kami rasakan, kemudahan prosedural dari fasilitas Kawasan Berikat juga mampu meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga kinerja baik bisa kami pertahankan,  ke depan kami berencana untuk memperluas usaha dengan menambah kapasitas dan lini produksi” , ujar Yusuf.

Adanya trade barrier antara pemerintah Amerika Serikat dengan China dalam skema traif Trump yang merugikan perdagangan internasional secara umum, ternyata dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dengan mengambil kesempatan  melalui intensifikasi dan ekstensifikasi produk. (*)

Gudang Beda Lokasi, Solusi Satu Aplikasi: Ngobras SiABAH Bareng Bea Cukai Bekasi

Bekasi, (12/06/2025) - Dalam suasana hangat namun penuh semangat kolaborasi, Bea Cukai Bekasi, Bea Cukai Cikarang, dan Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta menggelar acara Ngobras (Ngobrol Asik dan Santai) bertajuk sosialisasi implementasi aplikasi SiABAH (Sistem Aplikasi Beda Hamparan), yang berlangsung pada hari Kamis, 12 Juni 2025 di Kantor Bea Cukai Bekasi.

Acara ini secara khusus menghadirkan perusahaan-perusahaan Kawasan Berikat di wilayah Bea Cukai Bekasi yang memiliki lokasi berbeda hamparan atau izin Kawasan Berikat yang tidak dalam satu hamparan. Kehadiran mereka menjadi kunci penting dalam mendukung kelancaran implementasi aplikasi SiABAH, yang dirancang untuk memfasilitasi proses penimbunan bahan baku maupun barang hasil produksi pada lokasi-lokasi gudang yang terpisah secara fisik dari lokasi utama.

Acara dibuka oleh Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya adaptasi terhadap transformasi digital demi pelayanan yang lebih efisien dan akuntabel.

“Kami memahami bahwa dinamika dunia industri semakin kompleks. Dengan SiABAH, kami berharap mampu menjawab kebutuhan perusahaan dalam mengelola gudang beda hamparan secara transparan dan real-time. Ini bukan sekadar sistem, tapi langkah maju bersama menuju pelayanan kepabeanan yang modern,” ujar Yanti.

Mengisi sesi utama, Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas I Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Andi Chusna Prihadiwan, sekaligus Tim Implementasi SiABAH. Beliau menyampaikan penjelasan teknis dan strategis mengenai fitur dan keunggulan aplikasi ini.

“Tujuan utama dari SiABAH adalah memberikan kemudahan dalam pembuatan dokumen Pemberitahuan Pemindahan Barang Dalam Satu Kawasan Berikat (PPB-KB). Dengan platform ini, proses pelayanan administrasi dapat berjalan lebih cepat, lebih akurat, dan yang paling penting: tersinkronisasi dengan IT Inventory gudang beda hamparan. Selain itu, SiABAH memungkinkan monitoring transaksi dokumen PPB-KB secara 24 jam nonstop, memberikan visibilitas penuh terhadap pergerakan barang,” ucap Andi.

Acara ini juga menghadirkan narasumber teknis dari balik layar pengembangan SiABAH, yaitu Muhammad Ihsan, Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama dari Bea Cukai Cikarang, yang merupakan bagian dari tim pengembang aplikasi tersebut. Dalam kesempatan ini, Ihsan berbagi pengalaman serta pendekatan teknis yang diusung timnya selama proses perancangan dan implementasi:

“Kami merancang SiABAH dengan prinsip kesederhanaan alur namun kekuatan data di belakang layar. Sistem ini dibangun untuk mengintegrasikan keperluan operasional di lapangan dengan sistem pengawasan internal Bea Cukai secara otomatis. Kami ingin memastikan bahwa walaupun lokasi gudang berbeda secara fisik, data dan prosesnya tetap terhubung dengan satu ekosistem digital yang akurat dan aman,” tutur Ihsan.

Kegiatan Ngobras ini dikemas dalam suasana yang cair dan komunikatif, menciptakan ruang diskusi yang terbuka antara petugas Bea Cukai dan pelaku usaha. Para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, menyampaikan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta memberikan masukan terhadap pengembangan lebih lanjut dari aplikasi SiABAH.

Acara ini mencerminkan komitmen Bea Cukai untuk terus bertransformasi mengikuti kebutuhan zaman, memperkuat sinergi dengan dunia usaha, dan memastikan proses kepabeanan dapat memberikan nilai tambah bagi industri nasional. Di tengah percepatan era digital, SiABAH diharapkan menjadi solusi yang solutif, efisien, dan adaptif bagi Kawasan Berikat yang terus tumbuh dan berkembang.

Dengan berakhirnya acara Ngobras, semangat sinergi antara regulator dan pelaku usaha semakin menguat, membawa harapan akan sistem pelayanan yang lebih terintegrasi, efisien, dan responsif di masa depan.(*)